Singalauan |
SINGALAUAN BULAN
Permaianan ini dinamakan demikian karena ada sebuah lingkaran besar sebagai pusat permainan. Untuk lebih jelasnya berikut saya ungkapkan bagaimana permainan ini kami mainkan pada waktu kecil dahulu.
- Pertama sekelompok anak dibagi menjadi dua pihak dengan pimpa / osom / suit yaitu pihak yang ngallau sebagai pengejar atau penangkap dan pihak yang dialau / dikejar / ditangkap. Pimpa ala kami dahulu dilakukan dengan menyembunyikan telapak tangan di belakang kepala lalu di keluarkan bersama-sama saat mantra selesai dibacakan. Adapun mantranya hanya berbunyi "hom pala hom pimpa". Pilihan dalam pimpa ini hanya dua yaitu telapak tangan telentang (putih) dan telapak tangan teungkup (hitam). Yang paling sedikit jumlahnya adalah pemenang pimpa. Misalnya dalam 10 anak yang pimpa, ada 6 putih dan 4 hitam maka pemenangnya adalah hitam. Jika jumlahnya seri maka pimpa diulang kembali, pimpa kadang juga diulang jika pemain pimpa tidak bersamaan melabuhkan tangan. Begitulah proses pembagian tim menurut kami yang paling adil. Jika pemain pimpa tersisa hanya 2 orang saja maka penentuannya diakukan dengan osom. Caranya tetap sama yaitu tangan disembunyikan dibelakang kepala lalu dikeluarkan bersamaan diiringi dengan mantra oooooooooooosom. Hanya saja pilihan telapak tangan dalam ososm ini ada tiga kategori yaitu batu (mengepalkan telapak tangan) gunting (menggepalkan telapak tangan kecuali jari tengah dan telunjuk) atau jarum (posisi telapak tangan mengepal kecuali 1 jari) dan kain / air (menelungkupkan telapak tangan) atau awan (posisi teapak tangan telentang). Pemenang dalam osom ditentukan sbb : (1) Batu vs Gunting / Jarum pemenangnya adalah batu sebab batu tidak bisa digunting / ditusuk jarum. (2) Batu vs Kain / Air / Awan yang kalah adalah batu sebab batu tenggelam di dalam air (3) Gunting / Jarum vs Kain / Air / Awan pemenangnya adalah gunting / jarum sebab kain bisa digunting atau ditusuk jarum.
- Dalam singalauan bulan, pihak yang jaga / ngalau biasanya berjumlah 2-4 orang tergantung banyaknya anak yang bergabung dalam permainan ini.
- Tugas pihak yang ngalau adalah mengejar dan menagkap seluruh pemain tanpa kecuali dengan cara memegang / menyentuh bagian tubuh lawan.
- Pemain yang tertangkap harus masuk kedalam penjara berupa lingkaran bulan dan hanya boleh keluar dari lingkaran tersebut jika pemain yang belum tertangkap melepaskannya dengan cara menyentuh bagian tubuhnya pula.
- Seluruh pemain yang tertangkap dinyatakan lepas dari tahanan jika pihak yang jaga / ngalau melakukan hal yang fatal yaitu masuk / menginjak garis lingkaran bulan.
- Untuk mejaga tahanan pihak yang ngalau harus menjaga bulan (penjara pemain yang tertangkap) agar pemain lain tidak mudah melepaskan temannya yang tertangkap.
- Jika seluruh pemain berhasil tertangkap maka permainan selesai dan dimulai dari awal kembali dengan cara pimpa atau osom. Untuk pihak yang ngalau pertama tadi mendapat pangecualian dan lansung menjadi pemain tanpa pimpa / osom.
Pada dasarnya singalauan bulan dalam ini sama dengan singalauan bulan seperti yang saya paparkan diatas hanya saja disini pihak yang ngalau berada di luar garis lingkaran bulan sedangkan pemain berada di dalam lingkaran bulan. Lingkaran bulan yang dibuat juga lebih besar dari singalauan bulan biasa sesuai dengan banyaknya jumlah anak yang ikut dalam permainan ini. Dalam permainan ini biasanya pihak yang ngalau hanya satu orang, kadang juga dua atau tiga orang sesuai kesepakatan bersama. Untuk pembagian kelompok siapa yang ngalau dan siapa yang menjadi pemain juga ditentukan dengan metode pimpa atau osom. Ringkasnya berikut saya paparkan bagaimana permainan ini dimainkan :
- Pihak yang ngalau harus menagkap pemain yang berada dalam lingkaran akan tetapi ia tidak boleh menginjak garis lingkaran bulan apalagi masuk kedalam lingkaran. Sedikit sentuhan saja kepada salah seorang pemain baik itu pakaian maupun bagian tubuh lainnya maka ia sudah dinyatakan berhasil menangkap pemain tersebut. Dengan demikian si pengalau lansung berubah predikat menjadi pemain sedangkan pemain yang tertangkap tadi harus menggantikan posisinya menjadi pengalau selanjutnya.
- Untuk menghindari kejaran si pengalau maka pemain hanya boleh berlari-lari di dalam batas-batas lingkaran, namun dalam hal ini pemain juga diperbolehkan keluar dari lingkaran asalakan tidak 100 % . Jika sebelah kaki pemain atau sebagian tubuh pemain masih berada dalam lingkaran bulan biasanya masih diperbolehkan. Hal ini tentunya tergantung kesepakatan bersama, yang paling parah biasanya salah satu kaki pemain saja tidak boleh keluar dari lingkaran.
- Jjika si pengalau berhasil menagkap pemaian akan tetapi sebelumnya ia menginjak garis lingkaran maka disini dilakukan pengecualian karena pengalau melanggar peraturan begitu juga halnya dengan para pemain, jika mereka keluar dari lingkaran bulan dalam menghindari pengejaran maka ia menadapat penalti lansung menjadi pihak yang ngalau. Namun jika beberapa pemain hampir bersamaan melanggar peraturan biasanya pemain yang pertama kali melanggar peraturan tersebutlah yang menjadi pengalau selanjutnya (menggantikan pengalau sebelumnya)
SINGALAUAN PATUNG
Permainan ini dinamakan demikian karena dalam keadaan terdesak menghindari pengejaran si pengalau pemain bisa menjadi patung yang membatu dan tidak boleh bergerak. Kalau tidak salah saya dalam penentuan siapa yang ngalau dan siapa yang menjadi pemain dalam singalauan patung ini tidak ditentukan dengan pimpa atau osom seperti kebanyakan permainan lainnya namun ada sebuah nyanyian khusus yang kita sebut saja mantra disini. Untuk sekarang ini saya tidak bisa menuliskan bagaimana bunyi mantranya karena lupa. Mungkin dilain kesempatan setelah berdiskusi dengan beberapa teman saya akan menuliskannya kembali disini ^_^ Tanpa megurangi makna, maksud dan tujuan berikut saya paparkan dahulu bagaimana permainan ini biasanya dimainkan :
- Pemain tentu harus menghindari kejaran pengalau dengan segala cara. Dalam keadaan terdesak dapat dilakukan dengan cara mematungkan diri dan tidak boleh bergerak selagi belum diselamatkan pemain lain.
- Pengalau tentu harus mengejar dan menagkap pemain agar posisinya tergantikan menjadi pemain dengan cara menyentuh tubuh pemain sebelum menjadi patung.
- Seorang pemain dapat menyelamatkan pemain lain yang terlanjur menjadi patung dengan cara menyentuh bagian tubuh patung tersebut.
- Pemain yang sudah menjadi patung tetapi tidak tahan godaan dan bergerak dengan sendirinya tanpa diselamatkan pemain lain maka ia menjadi pengalau selanjutnya.
- Jika seluruh pemain menjadi patung semuanya dan tidak ada lagi yang bertindak sebagai penyelamat maka pemain yang bergerak pertama kali diantara patung-patung yang lain menjadi pihak yang ngalau selanjutnya dan semua patung lansung terbebaskan dari kutukan patung walaupun tanpa diselamatkan pemain lain.
SINGALAUAN AE'K
Singalauan ae'k (air) adalah permainan kejar-kejaran di dalam air (sungai). Dalam memainkan permainan ini harus punya skill khusus yaitu pandai berenang dan menyelam didalam air. Kelincahan dan kecepatan dalam berenang sangat menentukan ketangguhan seorang pemain dalam singalauan ae'k ini apalagi jika ia kuat menyelam dan mampu bertahan lama dalam air tentu permainan ini akan semakin serru. Singalauan ae'k ini biasanya dimainkan saat mandi bersama disungai. Pada waktu kecil dahulu kami paling suka mandi bersama di sungai sambil bermain-main tentunya. Tidak heran jika kami mandi itu lebih dari 1 jam he. Singkat kata berikut saya paparkan bagaimana permainan ini biasa kami mainkan gek kaccik dolo'k :
- Dalam permaian ini ditetapkan 1 orang ngalaw dan yang lainnya menjadi pemain yang menghindari tangkapan si pengalau tersebut. Siapa yang nagalaw dan siapa yang dialaw ditentukan lewat pimpa / osom.
- Dalam permainan ini juga ditetapkan titik start yaitu titik aman. Batas terjauh yang boleh dilewati juga ditentukan.
- Pengalau mulai melakukan pengejaran setelah seluruh pemain terjun dan berenang menjauhi titik start sekitar 5 - 10 meter atau jika pemain sudah menyatakan siap.
- Sambil menghindari pengalau pemain juga berusaha menuju titik aman / titik start. Segala cara diperbolehkan dalam singalauan ini asal tidak melanggar kesepakatan bersama yang sudah ditetapkan sebelumnya apakah pemain memanjat pohon disekitar sungai atau berlari-lari di pinggiran sungai lalu terjun ke sungai kembali sambil menuju titik aman / titik start.
- Jika semua pemain sudah berada di titik start maka si pengalau berhenti dari pengejarannya dan permainan dimulai lagi setelah setelah semua pemain beterjunan kembali ke sungai dan menyatakan kesiapannya.
- Karena permainan ini tergolong sulit biasanya dalam permainan ini diberlakukan asas pengalau bertambah banyak yaitu dapat satu ngalau dua. Artinya jika penglau pertama berhasil menangkap seorang pemain maka pemain yang tertangkap tadi menjadi pengalau pembantu atau pengalau tambahan. Begitu juga seterusnya sampai seluruh pemain tertangkap dan menjadi pengalau.
- Jika seluruh pemain sudah tertangkap maka permainan dimulai lagi dengan pimpa / osom untuk mencari pengalau selanjutnya dengan pengecualian pengalau yang pertama tadi lansung menjadi pemain tanpa pimpa / osom.
SINGALAUAN SEPIRING DUA PIRING
Permainan ini dinamakan demikian karena dalam menentukan siapa yang menjadi pemain dan pengalau ditentukan dengan nyanyian atau mantra yang berbunyi "Sepiring dua piring, seperak dua perak siapa namamu?" Berikut ringkasnya bagaimana permainan ini dimainkan :