Allah menciptakan 7 hari dalam seminggu, yaitu : Ahad, Senin, Selasa, Rabu,
Kamis, Jum’at, dan Sabtu. Dan Allah memuliakan dengan ketujuh hari ini tujuh dari paraNabi, yaitu : Allah memuliakan Nabi Musa, as dengan hari sabtu, Isa Bin Maryam
as dengan hari Ahad, Dawud, as dengan hari Senin, Nabi Sulaiman, as dengan hari
Selasa, Nabi Ya’qub, as dengan hari Rabu, Nabi Adam, as dengan hari Kamis, dan
Nabi Muhammad saw beserta umatnya dengan hari Jumat.
Jika seseorang yang berakal merenungkan hal-hal yang
serba tujuh ini, langit yang tingkat tujuh, bumi yang sap tujuh, lautan yang
tujuh, neraka yang tujuh, tujuh lubang indera, tujuh anggota badan,
maka makin yakinlah kita bahwa Penciptanya Allah Jalla Jalaluhu mempunyai
kekuasaan dan rahasia yang sangat sulit dijangkau oleh setiap makhluk ciptaan
dimuka bumi ini. Dia bukan tujuh pula, atau berada diatas yang tujuh. Namun Dia
adalah Pencipta yang serba tujuh, Yang memberikan rezki kepada yang serba tujuh
itu, Yang menghidupkan bagi yang tujuh, dan Yang mematikan bagi yang serba
tujuh itu.
Sebagian ulama’ mengatakan: “Sesungguhnya Allah telah
mencipakan langit dan bumi pada hari ahad. Maka barang siapa yang akan
membangun dan menanam, hendaklah ia memulainya pada hari ahad”.
Dan
Allah telah menciptakan matahari dan bulan serta bintang gemintang pada hari
senin, sedang sifatnya adalah bergerak, karena itu barangsiapa akan berlayar
hendaklah ia memulainya pada hari itu.
Dan
binatang-binaang diciptakan Allah pada hari selasa, dan Ia bolehkan untuk
menyembelih dan menumpahkan darahnya, maka barang siapa akan berbekam,
hendaklah ia lakukan pada hari selasa.
Lautan
dan sungai-sungai diciptakan Allah pada hari Rabu, dan Ia bolehkan meminum
airnya, barang siapa akan meminum obat, hendaklah ia meminumnya pada hari Rabu.
Penciptaan
Neraka dan Syurga pada hari kamis, dan ia jadikan manusia membutuhkan akan
masuk syurga serta bebas dari Neraka, maka barangsiapa yang berhajat kepada
manusia, hendaklah ia memintanya pada hari kamis.
Pada
hari Jum’at Allah menciptakan Adam dan Hawa dan dikawinkan-Nya pada hari yang
sama, maka barangsiapa yang akan mengadakan akad nikah, hendaklah dilakukan
pada hari Jum’at.
Uraian
singkat dalam Kitab tersebut sebagai berikut:
HARI AHAD / MINGGU
Diriwayatkan
oleh Anas bin Malik ra, ia mengatakan : “Rasululloh saw, ditanyakan tentang
hari ahad, maka beliau menjawab : “ Hari ahad adalah hari menanam dan membangun
!”
Para
sahabat bertanya : “Apa sebab demikian Ya Rasulullah ?
Rasulullah menjawab: “Karena pada hari itulah Allah
mulai menciptakan dunia dan memakmurkannya”.
(Uraian): Sebagian ulama’ mengatakan bahwa Pencipta
Yang Maha Kuasa telah menciptakan tujuh macam benda di antara makhluk-makhluk,
dan setiap satu diantaranya, dipecah lagi menjadi tujuh.
HARI SENIN
Anas bin Malik
ra, berkata : “Rasulullah saw telah ditanya tenang hari senin ?” Beliau
menjawab: “Hari senin adalah hari Pelayaran dan Perniagaan”.
Sahabat
bertanya: “Kenapa bisa demikian itu, Ya Rasulullah ?”
Jawab: “Karena
Nabi Syits alaihissalam telah berlayar pada hari senin untuk berniaga dan
beliau mendapatkan keuntungan yang besar dalam perniagaannya itu.”
Uraian : Sebagaian ulama’
telah mengatakan: Alah SWT telah menentukan hari senin itu dengan tujuh
kelebihan :
1.
Nabi
Idris as, telah naik ke langit pada hari senin.
2.
Nabi
Musa as, pergi ke gunung thursina pada hari senin.
3.
Turun
dalil tentang ke-Esa-an Allah pada hari senin.
4.
Rasulullah
saw, dilahirkan pada hari senin.
5.
Jibril
as, turun untuk pertama kalinya menjumpai Rasulullah, pada hari senin.
6.
Semua
amal umat Muhammad diperlihatkan kepada Rasulullah pada hari senin.
7.
Rasulullah
saw, wafat pada hari senin.
HARI SELASA.
Anas
bin Malik ra, meriwayatkan, ia berkata: “Rasulullah saw, ditanya tentang hari
Selasa ?” Maka Rasulullah menjawab: “Hari Selasa adalah hari berdarah!”
Sahabat
bertanya: “Kenapa bisa demikian, Ya Rasulullah ?”.
Jawab:
“Karena pada hari itulah Siti Hawa haid dan putera Adam membunuh saudaranya
sendiri”.
Uraian
: Sebagaian ulama’ mengatakan: Pada hari selasa tujuh jiwa telah dibunuh,
yaitu:
1.
Nabi
Jurjais alaihissalam.
2.
Nabi
Yahya alaihissalam.
3.
Nabi
Zakariya alaihissalam.
4.
Tukang
sihir Fir’aun.
5.
Asiah
binti Muzahim, istri Fir’aun.
6.
Sahib
sapi Bani Israil.
7.
Habil,
putera Nabi Adam alaihissalam.
HARI RABU
1. Kehancuran Auj bin Unuq
2. Kehancuran Qarun
3. Kehancuran Fir'un
4. Kebinasaan Namruz bin Kan'an
5. Kehancuran kaum Sa leh as.
6. Kehancuran Syadad bin 'Aad
7. Kebinasaan kaum Hud
2. Kehancuran Qarun
3. Kehancuran Fir'un
4. Kebinasaan Namruz bin Kan'an
5. Kehancuran kaum Sa leh as.
6. Kehancuran Syadad bin 'Aad
7. Kebinasaan kaum Hud
HARI KAMIS.
Diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra, ia berkata:
“Rasulullah saw, telah ditanya tentang hari Kamis, maka beliau menjawab: “Hari
Kamis adalah hari pencapaian hajat.”
Lalu ditanyakan kembali: “Kenapa bisa demikian Ya
Rasulullah?’. Jawab: “Karena Ibrahim Al-Kholil as, masuk menghadap raja Mesir
pada hari tersebut, maka ia mendapatkan hajatnya dan beliau diberi hajar”.
Uraian : Para ulama yang ahli dalam kisah-kisah telah
mengatakan: Ada tujuh Nabi dan Wali yang mendapatkan sesuatu pada hari Kamis,
yaitu:
1.
Nabi
Ibrahim as, masuk menghadap raja Mesir pada hari Kamis, maka beliau mendapatkan
istri yaitu Siti Hajar.
2.
Tukang
minum Raja Mesir keluar pada hari Kamis, maka ia mendapatkan kebebasan dari
penjara.
3.
Saudara
Yusuf masuk menemui Yusuf, pada hari kamis, maka mereka mendapatkan kenikmatan.
4.
Benyamin
masuk ke negeri Mesir pada hari kamis, maka ia bertemu dengan kakaknya Yusuf
alaihissalam.
5.
Nabi
Ya’qub alaihissalam masuk negeri Mesir pada hari kamis, maka beliau mendapatkan
keamanan.
6.
Nabi Musa alaihissalam masuk ke Mesir, pada hari kamis
maka beliau mendapatkan Qibti.
7.
Nabi Muhammad saw, memasuki kota Mekkah pada hari
kamis, maka beliau mendapatkan kemenangan.
HARI JUM’AT.
Telah
diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra, dengan sanad yang sama, ia berkata :
Rasulullah saw, ditanya tentang hari Jum’at. Maka Beliau menjawab: “Hari Jum’at
adalah hari silaturohmi dan pernikahan”.
Para
penanya itu menanyakan kembali: “Apa sebab demikian, Ya Rasulullah saw”. Jawab
: “Karena para Anbiya’ alaihissalam dahulu melakukan pernikahan pada hari itu”.
Uraian : Berkata sebagian ulama’:
Telah terjadi tujuh pernikahan antara para Anbiya’ dan antara para Auliya’ pada
hari jum’at, yaitu;
1.
Pernikahan
antara Nabi Adam as. dan ibu Hawa.
2.
Pernikahan
antara Nabi Yusuf as. dan Zulaikhah .
3.
Pernkahan
antara Musa as, dan Shofwaro.
4.
Pernikahan
antara Nabi Sulaiman as, dan Ratu Balqis.
5.
Pernikahan
antara Nabi Muhammad saw, dengan Siti Khotijah.
6.
Pernikahan
Nabi Muhammad saw, dengan Siti Aisyah.
7.
Pernikahan
Sayyidina Ali bin Abi Tholib dengan Siti Fathimah.
HARI SABTU
Dari Muslim bin Abdullah daripada Sa’id bin Jubair
dari Anas bin Malik ra, ia berkata: Rasulullah saw, ditanya tentang hari yang
ke tujuh (Sabtu). Maka Rasulullah saw, menjawab:
“Hari Sabtu adalah hari Makar dan tipu daya”. Para sahabat bertanya: “Bagaimana
bisa demikian, Ya Rasulullah ?”. Jawab : “Karena bangsa Quraisy telah melakukan
makar di Darunnadwah”.
Pada
hari sabtu terjadi tujuh peristiwa makar dan penipuan terhadap tujuh orang oleh
tujuh kaum, yaitu;
1.
Kaum
Nabi Nuh melakukan makar dan tipu daya terhadap Nabi Nuh as. Akhirnya mereka dibinasakan oleh Allah dengan
Banjir.
2.
Kaum
Nabi Sholeh melakukan makar dan tipu daya, yang akhirnya oleh mereka
mendapatkan kebinasaan dan kehancuran.
3.
Saudara-saudara
Nabi Yusuf melakukan makar dan tipudaya kepada Nabi Yusuf as, karena merasa
dengki dan iri kepada Nabi Yusuf.
4.
Kaum Nabi Musa melakukan makar dan tipu daya kepada
Nabi Musa dengan menggunakan sihir, yang akhirnya oleh Allah mereka dihinakan.
5.
Kaum Nabi Isa melakukan makar dan tipu daya kepada
Nabi Isa, yang kemudian mereka mendapat penghinaan dan pengusiran.
6.
Gembong-gembong Quraisy melakukan makar dan tipu daya
terhadap Nabi Muhamad saw, yang akhirnya mereka mendapatkan azab dan siksa
7.
Kaum Bani Israil melakukan makar dan tipu daya atas
larangan Allah, yaitu meninggalkan ibadah wajib hari sabtu dengan mencari ikan
di laut yang akhirnya mereka mendapatkan kutukan menjadi kera.
Sumber : Kitab
As-sab’iyyaatu Fil Mawaa’idhil Barriyyaat, karangan Al Imam Syaikh Abu Nashr
Muhamad bin Abdurrahman Al-Hamdaany
dalam http://1hati17an.blogspot.com