KOMPAS
Rabu, 07 Apr 1999
KERUSUHAN SAMBAS MELUAS
Singkawang, Kompas
Rabu, 07 Apr 1999
KERUSUHAN SAMBAS MELUAS
Singkawang, Kompas
Kerusuhan di Kabupaten Sambas kini merambat ke daerah Sungai Duri, perbatasan Sambas-Mempawah. Hari Selasa (6/4), sebuah mobil bermuatan tiga ekor sapi ditembak massa di pusat kota Sungai Duri (ibu kota Kecamatan Sungairaya). Akibatnya, sopir truk itu menderita luka-luka. Sepanjang hari itu, sekurangnya 50 rumah di Kecamatan Sungairaya dibakar massa.
Dalam kaitan ini, aparat keamanan mulai bertindak tegas. Sebanyak 33 tersangka diringkus, termasuk seorang yang diduga menjadi provokator. Dengan demikian, jumlah tersangka yang ditahan dalam dua hari terakhir menjadi 101 orang. Bersama itu disita 15 senjata tajam berbagai jenis, enam senjata api rakitan, dan puluhan anak panah. “Kami tidak main-main lagi. Mereka yang mencoba melakukan tindakan anarkis, akan berhadapan dengan aparat keamanan,” kata Kepala Kepolisian Daerah Kalbar Kolonel (Pol) Chaerul Rasjid dan Komandan Korem 121 Kolonel (Inf) Encip Kadarusman.
Kerusuhan di Sungaiduri dan Singkawang dalam dua hari terakhir merupakan rangkaian kerusuhan sosial di Kabupaten Sambas yang berlangsung lebih satu bulan. Korban tewas tercatat sedikitnya 200 orang, lebih 2.000 rumah dibakar, dan 30.000 orang mengungsi.
Di Bandung hari Selasa, Menteri Pertahanan dan Keamanan/Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto menyesalkan terjadinya kerusuhan di berbagai tempat, mengingat bangsa Indonesia tengah menghadapi agenda besar yakni gerakan reformasi yang harus disukseskan bersama. “Setiap peristiwa akibat benturan antaranggota masyarakat patut disayangkan,” katanya di Bandung, Selasa.
Sementara itu, lima warga Sambas yang mengungsi di Pontianak berhasil diselamatkan tim dokter TNI AU. Mereka adalah penderita tumor ganas dan hernia scrotalis (pembesaran zakar). Pembedahan terhadap lima pasien ini dilakukan di rumah sakit lapangan TNI AU yang dibangun di halaman parkir Gedung Olahraga Pangsuma Pontianak.
Untuk membantu menangani kesehatan pengungsi di Pontianak, TNI AU sejak 1 April 1999 membangun RS lapangan yang terdiri atas 12 tenda darurat, antara lain digunakan untuk poliklinik, kamar bedah, kamar perawatan, dan dapur umum. Tim medis sebanyak 41 orang yang terdiri atas dokter ahli kandungan dan kebidanan, ahli anastesi, serta ahli
bedah. (ksp/pin/jan)