04 December 2011

Keajaiban Tulang Ekor

Keajaiban Tulang Ekor (‘Ajbudz Dzanab)
Ibnu Abdil Bari el ‘Afifi 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ كُلُّ ابْنِ آدَمَ يَأْكُلُهُ التُّرَابُ إِلَّا عَجْب َ الذَّنَبِ مِنْهُ خُلِقَ وَفِيهِ يُرَكَّبُ
Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah Shallallâhu alaihi wa sallam bersabda, “Seluruh bagian tubuh anak Adam akan (hancur) dimakan tanah kecuali tulang ekor, darinya tubuh diciptakan dan dengannya dirakit kembali.” (H.R Imam Muslim nomor 2955),

Asal mula kehidupan bermula dari tulang ekor,
dan darinya manusia kelak akan dibangkitkan

Sebagian besar manusia menganggap tulang ekor yang terletak di bagian bawah ruas tulang belakang sebagai organ sisa yang tidak memiliki fungsi berarti. Anggapan ini juga dikuatkan oleh seorang ahli anatomi berkebangsaan Jerman, R Wiedersheim. Pada tahun 1895, ia membuat daftar 100 struktur anatomi tubuh yang dianggap tidak memiliki fungsi tersebut. Salah satunya adalah tulang ekor. Namun, seiring kemajuan tekhnologi, fungsi organ tersebut kian terkuak. Tulang ekor menyangga tulang-tulang di sekita panggul dan merupakan titik pertemuan dari beberapa otot kecil. Tanpa tulang ini, manusia tidak akan bisa duduk nyaman.
Sisi ajaib tulang ekor ini pun telah ditemukan. Adalah Han Spemann, ilmuwan Jerman yang berhasil mendapatkan hadia nobel bidang Kedokteran pada tahun 1935. Dalam penelitiannya ia dapat membuktikan bahwa asal mula kehidupan adalah tulang ekor. Darinyalah makhluk hidup bermula. Dalam penelitiannya, ia memotong tulang ekor dari sejumlah hewan melata, lalu mengimplantasikan ke dalam embrio-embrio lain. Hasilnya, tulang ekor ini tumbuh sebagai janin kedua di dalam janin tuan rumah. Untuk itulah Han menyebutnya dengan “The Primary Organizer” atau pengorganisir pertama.

11 November 2011

Muhammad (Ahmad) dalam Alkitab (Taurat dan Injil)

INILAH KISAHKU
Aku adalah seorang muslim abangan yang ingin lebih banyak tahu tentang keyakinan nenek moyangku. Sejak kecil aku dididik agama kedua orang tuaku selayaknya anak kampung yang lain. Bisa mengenal dan membaca (mengaji) Al Qur'an yang berbahasa arab merupakan kelaziman di tanah kelahirannku. Alhamdulillah sejak kecil aku punya sedikit kelebihan dari teman-teman sebaya, sebelum masuk SD saja sudah bisa mengaji dan kalau tidak salah semasa kelas 1 SD aku sudah khatam baca Al Qur'an 31 jus. Prestasi ini juga diiringi dengan pendidikan jalur formal. Orang bilang aku anak yang pintar.
Seiring berjalannya waktu sedikit demi sedikit kegelisahan menghampiri hari-hari ku dalam memahami keislamanku. Pertama tentang sholat khusuk, seumur hidup sepertinya aku tak pernah sholat khusuk. Entah kenapa pada saat sholat pikiran melayang kemana-mana. Kucoba mencari jawaban dari berbagai literatur namun tak satupun solusi yang mampu menjawab kegelisahannku. Bertahun-tahun ku berusaha mencari jawaban, apa mau dikata ahirnya ku semakin jauh dari syari'at.
Sekarang ku sadar aku adalah tipikal orang yang sulit berkonsentrasi dan sulit menghafal namun cepat memahami dan mudah mengerti. Akhirnya satu solusi kutemukan, aku tahu kenapa aku tak bisa khusuk sholat, hal itu dikarenakan aku tak memahami apa yang aku sembah dan mengapa ku harus menyembah.
Pencarian panjang ini sangat melelahkan hingga sering ku merasa bosan. Ku coba membandingkan antara Islam dan agama lain, hingga mempelajari sejarahnya. Tanpa kusadari ternyata ku terseret terlalu jauh hingga menjadi seorang murtad dan atheis. Namun hati kecil selalu meyakini kekuasaan Tuhan dan segala kebesarannya.

31 October 2011

Abu Nawas Menipu Tuhan

Add caption


Abu Nawas sebenarnya adalah seorang ulama yang alim. Tak begitu mengherankan jika Abu Nawas mempunyai murid yang tidak sedikit.

Diantara sekian banyak muridnya, ada satu orang yang hampir selalu menanyakan mengapa Abu Nawas mengatakan begini dan begitu. Suatu ketika ada tiga orang tamu bertanya kepada Abu Nawas dengan pertanyaan yang sama. Orang pertama mulai bertanya,

"Manakah yang lebih utama, orang yang mengerjakan dosa-dosa besar atau orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil?"

"Orang yang mengerjakan dosa-dosa kecil." jawab Abu Nawas.

"Mengapa?" kata orang pertama. "Sebab lebih mudah diampuni oleh Tuhan." kata Abu Nawas.

Orang pertama puas karena ia memang yakin begitu.

Cerita (01) Abu Nawas "Pesan Bagi Para Hakim"


Siapakah Abu Nawas? Tokoh yang dinggap badut namun juga dianggap ulama besar ini— sufi, tokoh super lucu yang tiada bandingnya ini aslinya orang Persia yang dilahirkan pada tahun 750 M di Ahwaz meninggal pada tahun 819 M di Baghdad. Setelah dewasa ia mengembara ke Bashra dan Kufa. Di sana ia belajar bahasa Arab dan bergaul rapat sekali dengan orang-orang badui padang pasir. Karena pergaulannya itu ia mahir bahasa Arab dan adat istiadat dan kegemaran orang Arab", la juga pandai bersyair, berpantun dan menyanyi. la sempat pulang ke negerinya, namun pergi lagi ke Baghdad bersama ayahnya, keduanya menghambakan diri kepada Sultan Harun Al Rasyid Raja Baghdad.

Mari kita mulai kisah penggeli hati ini. Bapaknya Abu Nawas adalah Penghulu Kerajaan Baghdad bernama Maulana. Pada suatu hari bapaknya Abu Nawas yang sudah tua itu sakit parah dan akhirnya meninggal dunia.

Abu Nawas dipanggil ke istana. la diperintah Sultan (Raja) untuk mengubur jenazah bapaknya itu sebagaimana adat Syeikh Maulana. Apa yang dilakukan Abu Nawas hampir tiada bedanya dengan Kadi Maulana baik mengenai tatacara memandikan jenazah hingga mengkafani, menyalati dan mendo'akannya, maka Sultan bermaksud mengangkat Abu Nawas menjadi Kadi atau penghulu menggantikan kedudukan bapaknya.

Namun... demi mendengar rencana sang Sultan.

Tiba-tiba saja Abu Nawas yang cerdas itu tiba-tiba nampak berubah menjadi gila.

Bosan Hidup : Renungkanlah Kisah Ini

Seorang pria mendatangi Sang Master, "Guru, saya sudah bosan hidup. Sudah jenuh betul. Rumah tangga saya berantakan. Usaha saya kacau. Apapun yang saya lakukan selalu berantakan. Saya ingin mati."

Sang Master tersenyum, "Oh, kamu sakit."

"Tidak Master, saya tidak sakit. Saya sehat. Hanya jenuh dengan kehidupan. Itu sebabnya saya ingin mati."

Seolah-olah tidak mendengar pembelaannya, sang Master meneruskan, "Kamu sakit. Dan penyakitmu itu sebutannya, 'Alergi Hidup'. Ya, kamu alergi terhadap kehidupan."

Banyak sekali di antara kita yang alergi terhadap kehidupan. Kemudian, tanpa disadari kita melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma kehidupan. Hidup ini berjalan terus. Sungai kehidupan mengalir terus, tetapi kita menginginkan status-quo. Kita berhenti di tempat, kita tidak ikut mengalir. Itu sebabnya kita jatuh sakit. Kita mengundang penyakit. Resistensi kita, penolakan kita untuk ikut mengalir bersama kehidupan membuat kita sakit.

Yang namanya usaha, pasti ada pasang-surutnya. Dalam hal berumah-tangga, bentrokan-bentrokan kecil itu memang wajar, lumrah. Persahabatan pun tidak selalu langgeng, tidak abadi. Apa sih yang langgeng, yang abadi dalam hidup ini? Kita tidak menyadari sifat kehidupan. Kita ingin mempertahankan suatu keadaan. Kemudian kita gagal, kecewa dan menderita.

"Penyakitmu itu bisa disembuhkan, asal kamu ingin sembuh dan bersedia mengikuti petunjukku." demikian sang Master.

"Tidak Guru, tidak. Saya sudah betul-betul jenuh. Tidak, saya tidak ingin hidup." pria itu menolak tawaran sang guru.

"Jadi kamu tidak ingin sembuh. Kamu betul-betul ingin mati?"

"Ya, memang saya sudah bosan hidup."

"Baik, besok sore kamu akan mati. Ambillah botol obat ini. Setengah botol diminum malam ini, setengah botol lagi besok sore jam enam, dan jam delapan malam kau akan mati dengan tenang."

Giliran dia menjadi bingung. Setiap Master yang ia datangi selama ini selalu berupaya untuk memberikannya semangat untuk hidup. Yang satu ini aneh. Ia bahkan menawarkan racun. Tetapi, karena ia memang sudah betul-betul jenuh, ia menerimanya dengan senang hati.

Pulang kerumah, ia langsung menghabiskan setengah botol racun yang disebut "obat" oleh Master edan itu. Dan, ia merasakan ketenangan sebagaimana tidak pernah ia rasakan sebelumnya.

Begitu rileks, begitu santai!

Tinggal 1 malam, 1 hari, dan ia akan mati. Ia akan terbebaskan dari segala macam masalah. Malam itu, ia memutuskan untuk makan malam bersama keluarga di restoran Jepang. Sesuatu yang sudah tidak pernah ia lakukan selama beberapa tahun terakhir. Pikir-pikir malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis. Sambil makan, ia bersenda gurau.

Suasananya santai banget!

Sebelum tidur, ia mencium bibir istrinya dan membisiki di kupingnya, "Sayang, aku mencintaimu."

Karena malam itu adalah malam terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Esoknya bangun tidur, ia membuka jendela kamar dan melihat ke luar. Tiupan angin pagi menyegarkan tubuhnya. Dan ia tergoda untuk melakukan jalan pagi.

Pulang kerumah setengah jam kemudian, ia menemukan istrinya masih tertidur. Tanpa membangunkannya, ia masuk dapur dan membuat 2 cangkir kopi. Satu untuk dirinya, satu lagi untuk istrinya. Karena pagi itu adalah pagi terakhir,ia ingin meninggalkan kenangan manis!

Sang istripun merasa aneh sekali Selama ini, mungkin aku salah. "Maafkan aku, sayang."

Di kantor, ia menyapa setiap orang, bersalaman dengan setiap orang. Stafnya pun bingung, "Hari ini, Boss kita kok aneh ya?" Dan sikap mereka pun langsung berubah. Mereka pun menjadi lembut. Karena siang itu adalah siang terakhir, ia ingin meninggalkan kenangan manis!


Tiba-tiba, segala sesuatu di sekitarnya berubah. Ia menjadi ramah dan lebih toleran, bahkan apresiatif terhadap pendapat-pendapat yang berbeda.

Tiba-tiba hidup menjadi indah. Ia mulai menikmatinya. Pulang kerumah jam 5 sore, ia menemukan istri tercinta menungguinya di beranda depan.

Kali ini justru sang istri yang memberikan ciuman kepadanya, "Sayang, sekali lagi aku minta maaf, kalau selama ini aku selalu merepotkan kamu."

Anak-anak pun tidak ingin ketinggalan, "Pi, maafkan kami semua. Selama ini, Papi selalu stres karena perilaku kami."

Tiba-tiba, sungai kehidupannya mengalir kembali. Tiba-tiba, hidup menjadi sangat indah. Ia mengurungkan niatnya untuk bunuh diri. Tetapi bagaimana dengan setengah botol yang sudah ia minum, sore sebelumnya?

Ia mendatangi sang Guru lagi.

Melihat wajah pria itu, rupanya sang Guru langsung mengetahui apa yang telah terjadi, "Buang saja botol itu. Isinya air biasa. Kau sudah sembuh, Apa bila kau hidup dalam kekinian, apabila kau hidup dengan kesadaran bahwa maut dapat menjemputmu kapan saja, maka kau akan menikmati setiap detik kehidupan.

Leburkan egomu, keangkuhanmu, kesombonganmu. Jadilah lembut, selembut air. Dan mengalirlah bersama sungai kehidupan. Kau tidak akan jenuh, tidak akan bosan. Kau akan merasa hidup. Itulah rahasia kehidupan. Itulah kunci kebahagiaan. Itulah jalan menuju ketenangan."

Pria itu mengucapkan terima kasih dan menyalami Sang Guru, lalu pulang ke rumah, untuk mengulangi pengalaman malam sebelumnya. Konon, ia masih mengalir terus. Ia tidak pernah lupa hidup dalam kekinian. Itulah sebabnya, ia selalu bahagia, selalu tenang, selalu HIDUP!!!
Hidup?

Bukanlah merupakan suatu beban yang harus dipikul?. Tapi merupakan suatu anugrah untuk dinikmati

(Soulfoul - Mulyandi, Soeng)

27 July 2011

Nama-Nama Tokoh dalam Lirik Lagu Iwan Fals


Lagu-lagu Iwan Fals baik karyanya sendiri maupun karya orang lain yang dinyanyikannya banyak menyebutkan nama beberapa tokoh. Tokoh-tokoh tersebut ada yang rekaan dan ada juga yang nyata. Ada yang serius diceritakan sebagai tokoh utama dan ada juga yang hanya numpang lewat hanya sekedar pelengkap.

Beberapa nama tokoh dalam lagu Iwan Fals yang merupakan sebuah imajinasi ternyata cukup dikenal hingga saat ini dan seakan-akan hidup dalam dunia nyata.

Berikut nama-nama yang disebutkan dalam lagu-lagu komersial Iwan Fals dari awal sampai terbaru yang sempat kami catat. Karena cukup panjang, maka kami tampilkan dalam 3 bagian. Adakah diantara tokoh-tokoh dibawah ini yang kalian kenal? (sb)

Tokoh Tokoh Dalam Lagu Iwan Fals (Bagian 1)

1. Hitler

Nama ini diucapkan dalam lagu Frustasi yang terdapat dalam album Canda Dalam Nada (1979). Dalam liriknya nama tokoh ini hanya sebagai pelengkap. Iwan Fals sedang berkhayal andai bisa menjadi orang besar seperti Adolf Hitler yang tenar.

Lagu Frustasi sendiri bercerita tentang kegelisahan seorang anak yang keluarganya berantakan.

2. Carter

Nama ini juga terdapat dalam lagu Frustasi yang terdapat dalam album Canda Dalam Nada (1979). Yang dimaksud adalah Jimmy Carter mantan presiden Amerika ke-39 (1977-1981). Dalam liriknya Iwan Fals sedang berkhayal menjadi orang tenar seperti Carter juragan kacang. Jimmy Carter memang sempat mengurusi perusahaan kacang milik keluarganya.

3. Kecoak Idi Amin

Nama rekaan ini terdapat dalam lagu Dongeng Sebelum Tidur yang terdapat dalam album Canda Dalam Nada (1979). Nama Idi Amin sendiri adalah nama seorang pemimpin diktator militer di Uganda.

Dalam lagu ini Iwan Fals berkelakar bahwa nama tersebut adalah nama anaknya yang paling tua. Namun si anak yang selanjutnya disebut dengan panggilan si Amin diceritakan adalah orang yang selalu berpenampilan mewah, dan kemewahan itu adalah hasil curian. Sayangnya si Amin kebal kerangkeng (Nah, sekarang ditahun 2008 ini ada kan si Amin yang baru?. Wakil rakyat yang nyambi jadi maling.)

4. Gareng

Masih dalam lagu Dongeng Sebelum Tidur dari album Canda Dalam Ronda (1979), disini Iwan Fals bercerita bahwa anaknya yang bernama Kecoak Idi Amin itu jalannya seperti Gareng.

Gareng adalah salah satu tokoh pewayangan punakawan yang berkaki pincang. Hal ini merupakan sebuah sanepa dari sifat Gareng sebagai kawula yang selalu hati-hati dalam melangkahkan kaki. Selain itu, cacat fisik Gareng yang lain adalah tangan yang ciker atau patah. Ini adalah sanepa bahwa Gareng memiliki sifat tidak suka mengambil hak milik orang lain. Diceritakan bahwa tumit kanannya terkena semacam penyakit bubul.

23 July 2011

Kronologis Peristiwa Mandor Berdarah

Masuknya tentara pendudukan Jepang bulan Juni tahun 1942 di Kalbar, ditandai dengan tindak kekerasan perampasan, perampokan, pemerkosaan dan penindasan rakyat.

Hingga akhirnya seluruh suku, pemuka masyarakat, yang raja dan panembahan di Kalbar berkumpul dan bermusyawarah bagaimana menangani tentara pendudukan Jepang bertindak semena-mena.

Namun, musyawarah tersebut tercium oleh Jepang karena ada mata-mata Jepang yang juga orang Indonesia ikut dalam musyawarah itu. Jepang tambah curiga ketika datang dua orang utusan dari Banjarmasin yakni dr Soesilo dan Malay Wei, dimana secara diam-diam dua tokoh tersebut menyampaikan berita bahwa akan ada gerakan pemberontakan Januari terhadap tentara pendudukan Jepang sekitar bulan1944.

Sialnya, rencana pemberontakan tersebut diketahui oleh tentara pendudukan Jepang sehingga mulailah terjadi penangkapan. Pembunuhan besar-besaran terjadi pada tanggal 20 Rokoegatsu 2604 atau tanggal 28 Juni 1944.

Di suatu siang kendaraan truk tertutup kain terpal berhenti di depan Istana Raja Mempawah. Serdadu bersepatu selutut dan topi yang berjumbai ke belakang serta pinggang yang digelayuti "samurai" turun terburu-buru menuju Istana.
Dengan alasan mengajak berunding, serdadu "Dai Nippon" itupun menciduk Raja Mempawah. Kemudian menangkap pula Panangian Harahap dan Gusti Djafar, teman baik sang Raja. Mereka bertiga dengan tangan terikat diberi sungkup kepala terbuat dari bakul pandan, lalu digiring ke atas truk yang sudah menunggu dari tadi. Serdadu yang lain dengan cekatan menempeli istana dan rumah kedua sahabat raja dengan plakat bertuliskan huruf kanji. Bunyinya "Warui Hito" yang artinya orang jahat.

Mengenang Tragedi Pembantaian di Mandor Kalbar

Mengenang Tragedi Mandor Di Kalimantan Barat


Kalbar
Kalimantan Barat, Desa Mandor, hari ini tgl 28 Juni, 67 tahun silam………..

Terjadi salah satu Kejahatan terkeji di muka bumi yg dilakukan oleh manusia terhadap manusia. Kejahatan itu telah memutus satu generasi putra putri Kalimantan Barat. Dibawah pimpinan Letnan Jenderal Tadashige Daigo membantai 50.000 putra putri terbaik, para Raja, Cendikiawan, dan Tokoh2 Masyarakat.  Mereka dipancung dan dimasukkan ke dalam satu lubang sehingga menyerupai bukit kematian.

Saat ini monumen pembantaian itu masih tegak kokoh berdiri.  Bukan untuk tenggelam ke masa kelam, tapi sebagai cambuk dan penyemangat yg bergelora di dada seluruh putra putri Kalimantan Barat, membangun bumi khatulistiwa tercinta.. (Yuri Antariksa)
Dan mari kita ingat kembali peristiwa itu  :

MENGENANG PERISTIWA MANDOR DI KALIMANTAN BARAT
Kalimantan Barat atau West Borneo pernah mengalami masa-masa kelam saat pendudukan jepang melalui serangkaian peristiwa berdarah yang melenyapkan satu generasi intelektual, tokoh-tokoh penting dan kharismatik sampai orang-orang biasa.
Tentara pendudukan Jepang melakukan pembantaian massal di Kalbar terhadap kalangan feodal lokal, cerdik pandai, ambtenar, politisi, tokoh masyarakat, tokoh agama, hingga rakyat jelata, dari berbagai etnik, suku maupun agama.

Peristwa Mandor Berdarah

Nah........ ini dia buku sejarah kalbar yang wajib dibaca. Saya yakin tidak  banyak warga kalbar yang tahu persis bagaimana peristiwa kelam di tanah kalbar ini terjadi. 
Yap,,,,,,, ngembun saya pada malam ini gak sia-sia ternyata. Walaupun gak punya buku aslinya yang penting isi kandungan didalam ceritanya dapat dibaca. ^_^
Yah tar deh kalo punya uang lebih akan kucari ne buku, biar lebih enak bacanya gt.
Buat sobat-sobat yg lg kere kyak saya ne, silakan disedot aja isi cerita lengkapanya di link berikut ini.
Yang ngaku orang  kalbar jgn sampai gak tau cerita mandor ini yah.............
Terutama kalangan anak sekolah yang terpelajar lebih-lebih lagi kaum intelektual Mahasiswa


Apa kata dunia!!!!!!!!!!



Tragedi Mandor Berdarah

Pontianak Post

Senin, 27 Juni 2011




TRAGEDI Mandor Berdarah menelan korban puluhan ribu nyawa, tercatat 21.037  lebih tewas dari target pembantaian 50.000 orang. Mereka dibantai serdadu Jepang yang mendarat pertama kali di Kalimantan Barat dibawah pimpinan Letnan Jenderal Tadashige Daigo. Mereka adalah putra-putri terbaik yang dimiliki daerah ini, terdiri dari berbagai etnis dan profesi, seperti Syarif Muhammad Al-Qadri salah seorang Sultan Pontianak beserta anak-anaknya, panembahan keraton, dokter Roebini beserta istri dan para kaum cerdik pandai lainnya.

Pembantaian tersebut dibenarkan oleh Kiyotada Takahashi, ex opsir Jepang yang pernah menetap di Pontianak, dan tercatat di Museum Jepang. 
Kekejaman yang mereka lakukan, antara lain dengan cara pemancungan hidup-hidup menggunakan samurai, setelah kepalanya ditutupi dengan sungkup, tumpukan mayat menggunung setinggi dada, hancur membusuk, sebagian tercabik dagingnya dimakan babi hutan, tulang belulang yang berserakan itu dikumpulkan, kemudian dikuburkan dalam 10 lobang, belum lagi yang dibuang ke sungai sehingga air sungai berubah warna darah. 

Mengenang Peristiwa Mandor

KOMPAS

Minggu, 15 Mar 1998

JUANG MANDOR, KUBURAN MASSAL KORBAN JEPANG

Makam Juang Mandor
TAK banyak yang mengetahui, di Desa Mandor -sekitar 88 km dari kota Pontianak- terdapat kuburan massal ribuan korban keganasan penjajah Jepang tahun 1942-1945. Kuburan massal yang dijadikan monumen Makam Juang Mandor itu, terletak di tepi jalan raya yang menghubungkan Pontianak dengan Kabupaten Sintang dan Kabupaten Sanggau.

Meski hanya kota kecamatan, Mandor memiliki arti penting dalam sejarah Kalimantan Barat. Di sinilah Jepang membantai 21.037 rakyat Kalbar, termasuk 48 pemuka masyarakat Kalbar. Setiap 28 Juni, Pemda Kalbar mengadakan upacara di Makam Juang Mandor, mengenang peristiwa getir ini.

Sidang Kasus Pemicu Kerusuhan Sambas

KOMPAS

Selasa, 27 Apr 1999 
Halaman: 8 

SIDANG PEMICU KERUSUHAN SAMBAS DIGELAR

Singkawang, Kompas

Pengadilan Negeri Singkawang (Kalbar) hari Senin (26/4) menggelar tiga sidang kasus terdakwa pemicu kerusuhan Sambas. Kasus penyerangan di Desa Paritsetia, Kecamatan Jawai pada Hari Idul Fitri 19 Januari silam, menghadirkan dua terdakwa Niyan bin Colok dan Marsian bin Ludin, serta kasus pembacokan kernet angkutan umum di Kecamatan Tebas, menghadirkan terdakwa Rodi bin Muharap. Dua insiden itulah yang dianggap sebagai pemicu meluasnya kerusuhan Sambas.

Dua sidang terpisah yang berkaitan dengan kasus penyerangan di Desa Paritsetia, Kecamatan Jawai, yang terjadi pada Hari Lebaran, dipimpin majelis hakim yang sama, yang diketuai SMO Siahaan. Niyan didakwa melanggar pasal 340 KUHP, menghilangkan nyawa orang lain, sedangkan Marsian didakwa melanggar pasal 353 KUHP, melakukan penganiayaan dengan perencanaan. Dalam insiden Paritsetia itu, tiga orang tewas dan dua luka berat.

Sidang lainnya menghadirkan terdakwa Rodi bin Muharap, pembacok kernet angkutan umum di Kecamatan Tebas. Jaksa Saptana S Budi mendakwa Rodi melanggar pasal 353 KUHP, melakukan penganiayaan berat terhadap kernet Bujang Idris. Sidang dengan majelis hakim diketuai R Sianipar itu mendengarkan keterangan saksi korban Bujang Idris (25) dan Iwan (19), keduanya kernet bus yang ditumpangi terdakwa Rodi (19).

Dalam kesaksiannya, Bujang Idris mengisahkan bagaimana Rodi, preman di Tebas, tidak mau membayar ongkos, kemudian setelah ditegur malah mengejarnya, bahkan membacok dirinya yang menyebabkan jari kanan dan lutut kanannya luka-luka kena sabetan senjata tajam. 

Menurut Bujang, pada hari Minggu 21 Februari lalu, terdakwa Rodi naik angkutan umum, turun di Terminal Tebas, tetapi menolak membayar ongkos. Setelah ditegur, Rodi malah mengancam, “Awas kamu!” Bus yang melaju ke arah Desa Semparuk, dibuntuti terdakwa yang naik sepeda motor temannya. “Di atas motor, Rodi sudah mengacung-acungkan celurit. Rodi mendahului bus dan meminta sopir menghentikan kendaraan,” tuturnya.

Melihat Rodi mencari dan mengejarnya, Bujang pun merasa takut dan lari sampai jatuh ke parit. “Rodi mengayunkan celuritnya, saya tangkis dengan tangan kanan sehingga jari-jari tangan kanan saya sobek. Pada ayunan celurit kedua, saya mencoba menghindar, tetapi mengenai lutut kanan saya,” kisah Bujang.

Kernet itu selamat dari maut setelah masyarakat di sekitar menengahi. Bujang dibawa ke rumah sakit dan Rodi dilaporkan ke polisi. Kesaksian Bujang di pengadilan itu dibenarkan rekannya, Iwan. Sidang pemicu kerusuhan Sambas yang mendapat perhatian dari masyarakat ini dilanjutkan pekan depan, masih akan mendengarkan para saksi. (ksp)

Passan Pala' Kesah

Awalnya blog ini dibuat hanya iseng untuk mendokumentasikan dan mengumpulkkan khazanah tanah kelahiran yang hampir terlupakan generasi muda. Berawal dari postingan permainan rakyat dan kamus mini bahasa Melayu Sambas, admin terus memperbaiki SEO dan postingan dan berupaya memenuhi apa yang diinginkan pembaca blog ini. Setelah di analisa, ternyata kebanyakan pengunjung blog ini mencari tentang sejarah kelam Sambas 1999.

Inginya blog ini difokuskan untuk sejarah, budaya dan segala sesuatu yang terkait dengan tanah kelahiran, namun pada perjalanannya admin banyak menemukan artikel menarik dan sengaja direpost disini untuk arsip pribadi. Sungguh sangat tidak disangka ternyata banyak juga pembaca punya ketertarikan yang sama dengan fenomena akhir zaman yang semakin nyata. Untuk saat ini admin akan fokus pada artikel tentang Dajjal dan Imam Mahdi yang dipastikan sebentar lagi akan tiba. Apabila pembaca menemukan artikel yang menarik haraplah berikan hujatan, celaan atau komentarnya...^_^

Jika ada yang tertarik untuk menjadi penulis di blog ini, atau tukar link sesama blogger, jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi admin

Hariyono Al Kifri