23 June 2015

Rahasia Hakikat Manusia : Kenali Asal-Usul Diri


Pada alam Gaibul Gaib,  dalam  keadaan belum ada apa-apa, belum ada Awal dan belum Akhir, belum ada Bintang, belum ada Bulan, belum ada Matahari, belum ada Bumi ini, belum ada sesuatu apapun, bahkan belum ada Tuhan yang bernama ALLAH, saat itu yang ada hanya ZAT semata-mata maka dalam keadaan ini diri yang punya ZAT tersebut telah mentajalikan dirinya untuk memuji dirinya. Maka ditajalinya Nur Allah kemudian ditajalinya pula Nur Muhammad (Insan Kamil) pada peringkat ini disebut martabat : Anta Ana – Ana Anta ( aku engkau engkau aku ) maka dalam keadaan ini si empunya ZAT telah bertanya kepada Nur Muhammad  dan sekalian Roh untuk menentukan kedudukan yaitu taraf ketuhanan dan taraf hamba, lalu ditanyakannya kepada Nur Muhammad “ini Tuhanmu?“ maka dijawablah oleh Nur Muhammad yang mewakili seluruh Roh “ Ya.., Engkaulah Tuhanku “.

Hadist Qudsi : aku suka mengenal diriku, lalu aku jadikan mahluk ini dan aku perkenalkan diriku kepada mereka lalu mereka juga mengenalkan diriku.

Apa yang dimaksud dengan mahluk ini ialah Nur Muhammad sebab seluruh kejadian alam semesta ini dijadikan dari pada Nur Muhammad maka sesudah Roh-roh itu bersumpah  jadilah alam Kabir ini atau alam Semesta ini.
Sebelumnya diri yang empunya ZAT (Zattul Haq) dalam rangka untuk memperkenalkan dirinya, DIA menyerahkan rahasia dirinya kepada Nur Muhammad (Manusia) tetapi di dalam hal ini sebelum manusia sanggup menerimanya tidak ada satupun mahluk di alam
semesta ini yang sanggup memikul suatu rahasia besar  yaitu rahasia diri ALLAH s.w.t. Pernah ditawarkan rahasia itu kepada langit, bumi, gunung-gunung tetapi semuanya tidak sanggup untuk menerimanya.


Tujuan empunya ZAT mentajalikan Nur Muhammad itu adalah untuk memperkenalkan dirinya sendiri dengan diri rahasianya, maka diri rahasianya itu ditanggung dan diamanahkan kepada yang bernama INSAN yaitu yang bertubuhkan diri batin yang bernama ALLAH (Rohani).

Hadist Qudsi : al insanu sirrih wa anna sirruh   (Manusia itu rahasia aku dan aku rahasianya)

Maka, terimalah manusia diri rahasia Allah itu dan menjadi tanggung jawab manusia menjaga amanah tuhannya itu dengan cara mengenal dirinya serta memuji dan memuja rahasia dirinya sejak ia dilahirkan ke alam dunia sampai ia kembali kehadirat Tuhan pemilik rahasia. Disamping itu manusia juga diamanahkan untuk menjadi pemerintah (Khalifah) diantara semua mahluk yang ada di alam kabir (alam semesta) yang terbentang luas ini.

Firman Allah Swt surah Al-Baqarah ayat 30
......” Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.......

Ini berarti dua amanah penting yang harus dipikul dan menjadi tanggung jawab manusia : Pertama : menjaga, mengenal, memuji dan mengembalikan amanah rahasia itu kepada yang punya rahasia yang dikandung oleh alam sagir yaitu batang tubuh manusia itu sendiri, dan yang Kedua : menjaga amanah pemerintahan (Khalifah) di alam semesta ini.

Dengan kata lain tugas manusia adalah menjaga dan mengawal hubungannya dengan tuan empunya diri rahasia dan juga dengan mahluk lain. Oleh karena diri rahasia telah diterima maka menjadi tanggung jawab manusia untuk menunaikan sumpahnya dahulu, dan untuk tujuan ini maka Adam diciptakan untuk meperbanyak diri-diri penanggung rahasia dan berkembang dari satu dekade ke satu dekade, dari satu generasi ke generasiyang lain, sampailah alam kabir ini mengalami kiamat dan rahasia dikumpulkan kembali.

Adapun yang dinamakan manusia itu adalah karena dirinya mengandung rahasia, dengan lain perkataan manusia artinya dirimu mengandung rahasia. Oleh karena diri manusia menanggung rahasia maka manusia haruslah berusaha mengenal dirinya karena dengan mengenal dirinya saja manusia tersebut akan dapat mengenal tuhannya dan kembali menyerahkan dirinya kepada empunya diri dikala berpisah roh dan jasad.

Perlu ditegaskan sekali lagi tujuan utama Allah menyerahkan amanah dirinya kepada manusia adalah untuk memperkenalkan dirinya dan memuji dirinya dengan diri rahasianya yaitu allah memuji dirinya dengan dirinya sendiri

Hadist Qudsi ; Man arafah nafsahu fakad arafah rabbahu ( barang siapa engenal dirinya maka dia akan mengenal tuhannya)

Firman Allah Swt : wama halaqnal Jinnah wal insa illah liat budu (tidaklah aku jadikan jin danmanusia kecuali untuk menyembah)

Dalam menjalankan tugas harian dalam konteks “ Hubungan manusia dengan Tuhannya “ agar janji dapat tertunaikan dan sumpah dapat di pelihara maka Iblis di tugaskan bersama-sama dengan kelompoknya Syaitan untuk membuat ujian dan godaan terhadap keteguhan sumpah janji.
Iblis dan konco-konconya akan berusaha dengan segala upaya agar bisa menepis kesetiaan sumpah janji manusia terhadap Allah.

Manusia-manusia yang tidak berpedoman dan hampa akan terbang mengikuti arus angin ujian, maka rugilah manusia tersebut dan jadilah dia seperti  “Binatang yang pandai Bicara“  tetapi bagi manusia yang teguh dan berprinsip dan mengerti serta mengetahui tugas sumpah janjinya maka dia akan mampu melewati ini semua dan  duduk disisi Allah, mereka itulah orang-orang yang beruntung

Firman Allah Surah Yasin ayat 60
“Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu hai Bani Adam supaya kamu tidak menyembah syaitan? Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu”.

Adapun manusia pada awalnya sebelum di zahirkan kealam Kabir dan diwaktu bayi adalah bersih disisi Allah swt, tetapi setelah bergelut dengan pengaruh lumpur-lumpur kehidupan masyarakat dan hanyut dengan arus ujian iblis dan konco-konconya serta lalai terhadap tugas utamanya maka manusia menjadi kotor, kalau sudah begini maka tertutuplah pintu hubungan diantara Tuhan dan hambanya.

Hadist ; Sesungguhnya kelahiran seseorang anak itu bersih tetapi ibu bapaknya yang menjadikan dia yahudi, nasrani atau majusi

Bila kotoran yang melanda manusia ini dibiarkan terus maka akan terbentuk darah kotor yang mengkristal di bagian bawah jantung ini berarti manusia tersebut tidak mempunyai hati nurani dan manusia  yang sudah kehilangan hati nurani ini semakin lama semakin jauhlah jarak hubungan antara Tuhan dengan dirinya yang kotor itu, manusia yang tingkah lakunya seperti ini akan terus hanyut di dalam lumpur-lumpur kehidupanya didalam dunia ini, mereka ini akan lupa dengan Tuhannya dan juga diri sendiri, hidupnya berpura-pura menjadi manusia tetapi sebenarnya lebih hina dari pada binatang, Manusia seperti ini mempunyai mata tetapi buta, mempunyai telinga tetapi tuli, mempunyai hati tetapi tidak dapat memperhatikan.

Seluruh kemudahan rejeki yang mereka peroleh digunakan untuk tujuan mengabaikan dan menjauhkan hubungan dirinya dengan Allah swt. Mereka ini hanya pandai menyumbat perut bodohnya dengan makanan, menyuci tubuh mayatnya dengan sabun ini – sabun itu namun mereka merelakan Rahasia Allah yang ada pada tubuhnya kurus kering kerontang dan kotor bagai bangkai yang busuk. imanya manusia ini jeleknya lebih dari segala-galanya.

Firman Allah Swt dalam Surah Al-Araaf ayat 179:
“Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai”.

Lantaran itu manusia seperti ini akan menghadapi penyakit “ kotor hati yang kronis“ yang menyebabkan manusia tersebut merana didalam kegelapan tersesat untuk kembali kepangkuan Tuhannya. Dan selama hidupnya di dunia ini akan terputus hubungannya dengan Allah s.w.t

Firman Allah surat Al-Baqarah ayat 7
“Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat”.

Mereka ini sanggup menipu Tuhannya, menipu orang lain dan bahkan sanggup menipu dirinya sendiri.

Firman Allah surah Al-Baqarah ayat 9
“Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar”.

Sesungguhnya dengan menyadari hidup kita di dunia adalah semata-mata kembali kepada Allah serta menyadari pula bahwa kita hidup di dunia ini terus diuji akan kesetiaan dan keteguhan kita dengan sumpah janji yang pernah kita ucapkan maka kita haruslah menyucikan Hati kita, menyucikan seluruh anggota Zahir dan Batin kita supaya hubungan kita dengan Allah di dunia dan akhirat tidak terputus walau sesaatpun dan kita menjadi  manusia yang diridhoi oleh Allah dan dapat duduk disisinya di Akhirat nanti….. amin!

Berikut cara mendekatkan hubungan antara hamba dengan Tuhannya klik disini


Related Posts

Comments
0 Comments

No comments:

Passan Pala' Kesah

Awalnya blog ini dibuat hanya iseng untuk mendokumentasikan dan mengumpulkkan khazanah tanah kelahiran yang hampir terlupakan generasi muda. Berawal dari postingan permainan rakyat dan kamus mini bahasa Melayu Sambas, admin terus memperbaiki SEO dan postingan dan berupaya memenuhi apa yang diinginkan pembaca blog ini. Setelah di analisa, ternyata kebanyakan pengunjung blog ini mencari tentang sejarah kelam Sambas 1999.

Inginya blog ini difokuskan untuk sejarah, budaya dan segala sesuatu yang terkait dengan tanah kelahiran, namun pada perjalanannya admin banyak menemukan artikel menarik dan sengaja direpost disini untuk arsip pribadi. Sungguh sangat tidak disangka ternyata banyak juga pembaca punya ketertarikan yang sama dengan fenomena akhir zaman yang semakin nyata. Untuk saat ini admin akan fokus pada artikel tentang Dajjal dan Imam Mahdi yang dipastikan sebentar lagi akan tiba. Apabila pembaca menemukan artikel yang menarik haraplah berikan hujatan, celaan atau komentarnya...^_^

Jika ada yang tertarik untuk menjadi penulis di blog ini, atau tukar link sesama blogger, jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi admin

Hariyono Al Kifri