12 June 2011

Sejarah Singkat Kerajaan Sambas : Raden Janur - Tan Nunggal - Ratu Sepudak

Pada masa kejayaan kerajaan Majapahit dibawah pimpinan mahapatih Gajah Mada dan Raja Hayam Wuruk telah menguasai seluruh wilayah Nusantara, termasuk kerajaan Sambas dipulau Kalimantan (Nagara Kertagama Pupuh XIII). Majapahit bukan hanya menguasai kerajaan-kerajaan dibawah taklukanya, tetapi telah mengirimkan keturunan dan keluarga raja dengan prajuritnya. Mereka bukan hanya menguasai daerah dan rakyatnya, tetapi yang terpenting pula mengembangkan kebudayaan agama Hindu dan Budha. Namun tidak banyak peninggalan raja-raja dari agama Hindu di Sambas dan Kalimantan. Daerah ini umumnya daerah rawa berlumpur dan tidak ada batu besar untuk membuat prasasti atau candi. Peninggalan sejarah zaman itu sulit dibuat dan mudah hancur oleh air dan Lumpur. Ada yang berpendapat bahwa arca Hindu dan Budha di Sambas dibuat dari emas. Buktinya di British Museum London terdapat 9 buah arca agama Hindu dan Budha berasal dari Sambas.

Sambas dimasa sebelum Ratu Sepudak kurang dikenal, sejarahnya diliputi kabut kegelapan. Dari cerita rakyat yang bersifat legendaris yang dituturkan dari mulut kemulut terdapat bermacam macam versi. Sebagaimana kerajaan-kerajaan Melayu /Islam pada umumnya, demikian pula kesultanan Sambas baru memulai sejarahnya pada permulaan berkembangnya agama Islam sejak akhir abad ke 16. Menurut cerita rakyat, sebelum kedatangan prajurit Majapahit di Paloh, sudah ada kerajaan Sambas Tua. diceritakan bahwa pada akhir abad ke 13 didaerah Paloh terdapat kerajaan yang dipimpin oleh seorang Ratu(Raja) bernama Raden Janur. Suatu malam kerajaan tersebut kejatuhan benda langit (Tahi Bintang / Meteor) sebesar buah kelapa, yang bercahaya sangat terang, terkenal dengan nama “Mustika Bintang”. peristiwa aneh itu tersebar luas keseluruh Nusantara hingga ke Majapahit, Prabu Majapahit memerintahkan pasukanya untuk mendapatkan “Mustika Bintang” tersebut. Pasukan Majapahit mendarat Dipangkalan Jawi (Jawai). Alkisah, Raden Janur tidak bersedia menyerahkan Mustika Bintang, ia melarikan diri ke hutan dan menghilang bersama “Mustika Bintang”, konon kabarnya ia menjadi orang Kebanaran atau orang halus (menurut kepercayaan orang Sambas, Paloh adalah pusat kerajaan Negeri Kebanaran/Negeri Ghaib).

Diceritakan bahwa pasukan Majapahit tersebut tak kembali ke Majapahit tetapi tinggal dan membaur dengan penduduk asli, akhirnya mereka membentuk sebuah kerajaan yang kuat, dengan ratunya berasal dari hasil perkawinan dengan penduduk setempat. diceritakan pula bahwa pada suatu hari ratu dari kerajaan ini bertamasya kepulau “Lemukutan” dipulau itu sayup-sayup terdengar ditelinga raja bunyi tangisan bayi. Seluruh rombongan disuruh mencari dari mana datangnuya suara tersebut. Setelah lama mencari akhirnya diketahui suara tersebut berasal dari sebuah rumpun bambu. Bambu tersebut dipotong lalu dibawa pulang keistana dan pada malamnya bambu tersebut dibelah dan betapa terkejutnya semua yang melihat kejadan tersebut, ternyata pada salah satu ruas bambu yang dibelah berisi seorang bayi laki-laki. Bayi tersebut akhirnya dipelihara raja bersama anaknya. Kian hari tumbuh berkembang dengan sehat, namun sangat disayangkan ia hanya mempunyai sebuah gigi layaknya seperti gigi labi labi. karena itu ia diberi nama “Tang Nunggal” (Hanya Bergigi Tunggal). (orang sambas juga sering menyebut "Tang Nunggal" dengan sebutan "Tan Unggal") 

Sewaktu Ratu Meninggal, Tang Nunggal berambisi untuk menjadi raja. Dengan mengandalkan kekuatan dan kelicikanya. ia berhasil menyingkirkan putera mahkota dan menobatkan dirinya menjadi raja. Tang Nunggal adalah Raja Yang kejam, bengis dan tidak berperikemanusiaan. Karena kekejamanya Putera dan Puterinya Bujang Nadi dan Dare Nandung dikuburkan hidup hidup dibukit Sebedang lantaran kedua bersaudara itu dituduh berniat kawin sesama saudara (Legenda Bujang Nadi Dare Nandung). Singkat cerita, hukum karma akhirnya berlaku pada dirinya, Tang Nunggal akhirnya meninggal dalam keadaan yang sangat menggenaskan, ia dimasukkan kedalam peti dan petinya dibuang kedalam sungai Sambas (petikan cerita menurut dato’ Ronggo, buku terbitan pada tahun 1991). Setelah Tang Nunggal dikubur disungai Sambas, Putera mahkota yang tersingkir yang berasal dari keturunan Majapahit muncul dan mengambil alih kendali pemerintahan. Raja itulah yang menurunkan raja-raja Sambas sampai kepada Ratu Sepudak.

Setelah runtuhnya Majapahit, Sambas berada dibawah kerajaan Johor (Malaysia). Pada masa Ratu Sepudak telah diadakan perjanjian dagang dengan Oppenkoopman Samuel Bloemaert dari VOC yang ditanda tangani pada 1 Oktober 1609 dikota Lama (Perjanjian Ratu Sepudak dengan VOC). Kedatangan secara besar-besaran prajurit Majapahit ke Sambas adalah pada masa raja Cananagara. Prajurit Majapahit yang dibawa dengan kapal, tahun 1364 mendarat di Pangkalan Jawi. kini daerah itu bernama Jawai. Prajurit Majapahit itu bukan berperang dan berkuasa tapi tinggal membaur dan kawin dengan penduduk setempat. percampuran dengan pendatang dari Majapahit ini yang mendorong berdirinya kekuasaan keturunan raja Majapahit yang selanjutnya berpusat Di “Paloh”. Mungkin karena terlalu banyak peperangan pada dan tahun 1364 Patih Gajah Mada sudah meninggal. Banyak keturunan Majapahit berpindah kedaerah lain. Mereka juga masuk ke Brunai, Mempawah, Tanjung Pura, Landak, Sanggau, Sintang, Sukadana, dan kerajaan kerajaan kecil dipedalaman Kalimantan Barat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya ditemukan benda sejarah peninggalan kerajaan Hindu Majapahit antara lain Batu Pahat di Sekadau, Eka Muka Lingga Guwa di Sepauk, dan lain lain.

Pada pertengahan adad ke 15, pusat kerajaan keturunan Majapahit ini berpindah dari Paloh kekota Lama dibenua Bantanan-Tempapan dikecamatan Teluk keramat. Raja-raja di Sambas waktu itu disebut dengan gelar ratu, seperti gelar raja raja di Majapahit. Ketika raja Tang Nunggal berkuasa, iapun membayar upeti kepada Raja Tumasik. mungkin karena merasa telah merdeka, setelah lepas dari kerajaan Majapahit. Ratu Sepudak dengan saudaranya Timbung Paseban berkuasa sejak tahun 1550 di “Kota Lama”(Ibukota Sambas Tua), pada tahun 1570, kerajaan Sambas di “Kota Lama” berada dibawah kekuasaan kerajaan Johor. Setelah runtuhnya kerajaan Majapahit, di kerajaan Johor telah menganut kepercayaan agama Islam, dan Johor menguasai kesultanan kesultanan dipantai barat Kalimantan seperti Brunai, Serawak, Sambas, Mempawah, Sukadana / Matan. Sejak itu agama islam pun mulai dianut orang dikesultanan Sambas. (Prof.Dr.E.Gade Malsbergen ; ”Geschidemis van Nederland indie, llitgertrdMij, Amsterdam, 1939, deel’, hal.349).
 

Ratu Sepudak sebagai raja Sambas dikota lama adalah raja beragama Hindu terakhir di Kota Lama Sambas. Belanda (VOC) yang baru saja menguasai Batavia pada tahun 1596, pada tahun 1604 telah mengunjungi kerajaan Matan dan membuka hubungan dagang dengan Matan. Dari Matan, VOC mendapatkan informasi tentang kerajaan yang ada di pantai barat Kalimantan. Tahun 1609,VOC datang kekota Lama Sambas. mengetahui Sambas kaya dengan emas, VOC mengikat perjanjian dengan Ratu Sepudak. dalam perjanjian tanggal 1 Oktober 1609 itu, wakil VOC Samuel Bloemaert sekaligus mengikat kerajaan Landak dan Sukadana. Belanda paham benar karena landak adalah penghasil intan terkenal dan Sambas serta Matan adalah pusat penjualan emas dan intan pada masa itu. Inilah awal dari perjanjian Belanda di Sambas, walaupun baru sejak 1817 Belanda duduk dan berkuasa di Sambas (sumber lampiran perjanjian VOC dan Sambas 1Oktober 1609). 

sumber:
-Prof.Dr.E.Gade Malsbergen ;”Geschidemis van Nederland indie,llitgertrd
Mij,Amsterdam,1939,deel’,hal.349.-lampiran perjanjian VOC dan Sambas 1 Oktober 1609.


Related Posts

Comments
2 Comments

2 comments:

Anonymous said...

bagus inyan Blog ito be..mdh2an tetap exist..utk pengetahuan anak cucu kita yg keturunan Sambas..yg lahir dirantau perlu menirau blog ini...

Anonymous said...

Bagus...isinya, dan memuat sejarah yg jarang ditemui di daerah kite....
Smg Blog ini tetap exis !!!!

Passan Pala' Kesah

Awalnya blog ini dibuat hanya iseng untuk mendokumentasikan dan mengumpulkkan khazanah tanah kelahiran yang hampir terlupakan generasi muda. Berawal dari postingan permainan rakyat dan kamus mini bahasa Melayu Sambas, admin terus memperbaiki SEO dan postingan dan berupaya memenuhi apa yang diinginkan pembaca blog ini. Setelah di analisa, ternyata kebanyakan pengunjung blog ini mencari tentang sejarah kelam Sambas 1999.

Inginya blog ini difokuskan untuk sejarah, budaya dan segala sesuatu yang terkait dengan tanah kelahiran, namun pada perjalanannya admin banyak menemukan artikel menarik dan sengaja direpost disini untuk arsip pribadi. Sungguh sangat tidak disangka ternyata banyak juga pembaca punya ketertarikan yang sama dengan fenomena akhir zaman yang semakin nyata. Untuk saat ini admin akan fokus pada artikel tentang Dajjal dan Imam Mahdi yang dipastikan sebentar lagi akan tiba. Apabila pembaca menemukan artikel yang menarik haraplah berikan hujatan, celaan atau komentarnya...^_^

Jika ada yang tertarik untuk menjadi penulis di blog ini, atau tukar link sesama blogger, jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi admin

Hariyono Al Kifri