29 April 2011

Kerusuhan Sambas : Pengungsi Mencapai 27.000-an

KOMPAS
Senin, 29 Mar 1999
WARGA MADURA YANG MENGUNGSI 27.000-AN
* Komnas HAM Tiba di Pontianak
Pontianak, Kompas



PENGUNGSI – Pengungsi korban kerusuhan sosial di Sambas (Kalbar), tercatat 27.000-an orang, sebagian besar kini berada di Pontianak. Mereka berdesak-desakan di atas perahu tradisional yang melewati Sungai Sambas Besar. Para pengungsi tersebut antara lain berasal dari Sedoyan, Kecamatan Sijangkung, Kabupaten Sambas, yang menuju Pontianak Jumat pekan lalu.


Sekitar 200 warga Madura yang saat ini mengungsi di Pontianak (Kalbar), hari Minggu (28/3) melakukan shalat Ied memperingati Idul Adha di halaman Stadion Syarif Abdulrachman Pontianak. Mereka merupakan bagian dari 27.783 pengungsi asal Kabupaten Sambas yang sejak pekan lalu berangsur-angsur tiba di Pontianak dan kota lain di Kalbar, menyusul kerusuhan sosial yang melibatkan dua etnik.

Menurut Asisten I Sekwilda Pemda Kalbar Ibrahim Salim di Pontianak, dari 27.783 pengungsi tersebut, 20.782 orang mengungsi ke Pontianak dan ditempatkan di 10 lokasi, sedangkan 7.001 orang lainnya masih di Kabupaten Sambas. Mereka diungsikan ke empat lokasi berturut-turut Markas Kompi A dan B Batalyon Infantri 641 Beruang di Sambas dan Pemangkat, Pangkalan TNI AU di Sanggauledo dan kantor PMI Singkawang.

Sekitar 1.400 orang pengungsi warga Madura ini, kata Ibrahim Salim, sudah meminta izin pulang ke kampung asal dengan biaya sendiri. “Sebanyak 18 orang sudah membeli tiket kapal dan berangkat hari Senin besok (hari ini-Red). Sepanjang itu keinginan mereka sendiri, terserah. Tetapi Pemda Kalbar sendiri belum  memutuskan apakah para pengungsi itu akan dikembalikan ke Madura,” jelasnya.

Mengenai jumlah korban tewas dalam kerusuhan sosial tersebut tercatat sekurang-kurangnya 186 orang. Tetapi kemungkinan angka korban masih lebih besar, mengingat ada yang langsung dikubur atau tidak terdata. Sedangkan rumah yang dibakar tercatat 2.324 buah dan dirusak 161 rumah.

Komnas HAM
Sementara itu, Wakil Ketua I Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Bambang W Soeharto dan anggota Mayjen TNI (Purn) Sugiri Minggu petang tiba di Pontianak. Mereka sempat mengunjungi pengungsi dan melihat kondisi kesehatan pengungsi. Menurut Bambang Soeharto, kedatangan Komnas HAM ke Kalbar tidak terlambat. “Kami sudah memantau konflik etnis di Sambas sejak peristiwa ini terjadi,” katanya. Komnas HAM ingin melihat apakah dalam konflik antaretnis di Sambas terjadi pelanggaran HAM. “Data yang diperoleh sementara adalah terjadinya konflik horizontal,” ujarnya. Selain itu, kata Bambang, Komnas HAM juga ingin mengetahui akar persoalan kerusuhan di Sambas, serta apa yang dilakukan Pemda dan aparat keamanan Kalbar beserta jajarannya.

Menurut Satgas Penerangan Kerusuhan Sambas Letkol (Pol) HC Tukimin di Singkawang, aparat telah menyita 444 pucuk senjata api rakitan, 1.911 senjata tajam berbagai jenis, delapan toples bubuk mesiu, 51 tabung peluru kecil, 405 butir peluru timah, 35 butir peluru gotri, 79 pipa besi, 207 peluru standar ABRI, 19 peluru bomen buatan Malaysia, 13 bom molotov, serta 500 busur dan anak panah.

Laporan terakhir menyebutkan, tim Komnas HAM hari Minggu malam mengadakan pertemuan khusus dengan unsur Muspida Kalbar, bertempat di ruang rapat Gubernur Kalbar, di Pontianak. Selain Gubernur Aspar Aswin, juga hadir Komandan Korem Kolonel (Inf) E Kadarusman, dan Kapolda Kolonel (Pol) Chairul Rasjid. Di antara para pejabat ini tampak pula Komandan Polisi Militer Kodam VI/Tanjungpura Kolonel CPM Rijanto.

Kepada tim Komnas HAM Komandan Korem maupun Kapolda Kalbar, secara bergantian memaparkan situasi Kalbar, khususnya Sambas, pascakerusuhan sosial yang disebut-sebut antaretnis Melayu dan Madura. Disampaikan pula penanganan para pengungsi di berbagai tempat. (ksp/jan)


Related Posts

Comments
0 Comments

No comments:

Passan Pala' Kesah

Awalnya blog ini dibuat hanya iseng untuk mendokumentasikan dan mengumpulkkan khazanah tanah kelahiran yang hampir terlupakan generasi muda. Berawal dari postingan permainan rakyat dan kamus mini bahasa Melayu Sambas, admin terus memperbaiki SEO dan postingan dan berupaya memenuhi apa yang diinginkan pembaca blog ini. Setelah di analisa, ternyata kebanyakan pengunjung blog ini mencari tentang sejarah kelam Sambas 1999.

Inginya blog ini difokuskan untuk sejarah, budaya dan segala sesuatu yang terkait dengan tanah kelahiran, namun pada perjalanannya admin banyak menemukan artikel menarik dan sengaja direpost disini untuk arsip pribadi. Sungguh sangat tidak disangka ternyata banyak juga pembaca punya ketertarikan yang sama dengan fenomena akhir zaman yang semakin nyata. Untuk saat ini admin akan fokus pada artikel tentang Dajjal dan Imam Mahdi yang dipastikan sebentar lagi akan tiba. Apabila pembaca menemukan artikel yang menarik haraplah berikan hujatan, celaan atau komentarnya...^_^

Jika ada yang tertarik untuk menjadi penulis di blog ini, atau tukar link sesama blogger, jangan sungkan-sungkan untuk menghubungi admin

Hariyono Al Kifri